Home / TNI-POLRI / Lulusan Doktor ITS Gagas Sistem Pemeliharaan Otomatis melalui DAM

Lulusan Doktor ITS Gagas Sistem Pemeliharaan Otomatis melalui DAM

Surabaya, Pelitaonline– Lulusan program doktoral Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Adi Rusdi Widya ST MT berhasil mengembangkan strategi pemeliharaan sistem perusahaan digital secara otomatis melalui Digital Autonomous Maintenance (DAM). Inovasi ini menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dan monitoring real time untuk meningkatkan efektivitas otomatisasi pemeliharaan mesin.

Melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor DTSI, beberapa waktu lalu, Adi menyebutkan bahwa penerapan Autonomous Maintenance (AM) dalam sistem perusahaan masih terkendala pada disiplin dan konsistensi pengoptimalan mesin. Meskipun perusahaan menerapkan pemeliharaan produktif total, mesin produksi masih sering mengalami hambatan dalam proses otomatisasi. “Hambatan tersebut sangat mengganggu jalannya produksi, seperti pencatatan hasil melalui mesin checklist,” imbuhnya, di Surabaya, Selasa (7/10/2025).

Menurut Adi, sistem pemeliharaan perusahaan memerlukan solusi yang efektif sekaligus optimal. Solusi tersebut dapat diwujudkan melalui DAM yang mampu mengidentifikasi kebutuhan operasional, memetakan aktivitas AM yang kritis, dan mengoptimalkan notifikasi alur kerja operator. Keterbaruan ini memiliki sistem yang lebih responsif terhadap kondisi mesin dan perilaku operator yang dinilai melalui indikator keandalan mesin.

Selain itu, lanjut Adi, inovasi ini melewati beberapa tahap dalam pemeliharaan mesin yang lebih modern. Setiap mesin produksi akan diperiksa terlebih dahulu menggunakan sistem digital checklist, serta operator bekerja secara langsung untuk melakukan perbaikan awal ketika timbul masalah. “Jika masalah terlalu kompleks, maka teknisi ahli yang melanjutkan perbaikan secara lebih intens,” imbuhnya.

Setelah perbaikan usai, jelas Adi, sistem mesin akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh manajer pengelola. Seluruh laporan pemeriksaan akan diarsipkan secara digital berbasis database file untuk evaluasi secara berkala. Proses ini menjamin pemeliharaan mesin menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan sehingga keamanan sekaligus kualitas produksi tetap terjaga.

Selanjutnya, lelaki asal Bekasi tersebut menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk menguji operator agar dapat efektif secara keseluruhan. Dari hasil yang diteliti, data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sistem sebesar 42,4 persen dengan ditingkatkannya ketersediaan mesin, performa, dan kualitas produk. “Peningkatan ini didorong oleh penurunan estimasi kerusakan mesin mendadak dan percepatan respons operator,” terang dosen Universitas Pelita Bangsa tersebut.

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9, yakni tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Hal ini terkait dengan adanya inovasi pada pemeliharaan mesin industri. “Harapannya, proses produksi dapat berjalan lebih nyaman dan optimal dengan dukungan teknologi yang ada,” tandasnya penuh harap. (Arifin/kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *